Pages

Labels

new posting

Selasa, 07 Februari 2012

KEAJAIBAN MATEMATIKA


Sesungguhnya yang membuat matematika begitu sukar, karena justru ia benar-benar sederhana.
***

Pernah suatu waktu, aku diminta menjadi pemateri pada acara pengenalan dunia kampus oleh Himpunan Mahasiswa Matematika. Untuk sekiranya dapat menguatkan dan lebih memotivasi kawan-kawan mahasiswa baru, yang baru saja mengenal dunia kampus dan dunia matematika secara lebih khusus. Awalnya, sempat timbul kerisauan dalam benakku ketika pertama kali dikabari hal ini. Karena tentu aku harus mampu mengemas matematika sedemikian rupa, sehingga tidak lagi menjadi suatu ilmu yang sifatnya membosankan, lantaran sudah sedari SD kita mempelajarinya. Namun menjadi suatu ilmu yang humanis dan aplikatif.


***
Sore itu, kabel infokus tertanam di netbookku, dan beberapa slide dengan tulisan “KEAJAIBAN MATEMATIKA” terpampang di hadapan hampir 100 mahasiswa baru, yang nampaknya tatapan mereka sedari tadi telah memburuku.
“Percaya atau tidak percaya, matematika itu begitu sederhana”, kalimat itu ternyata menjadi kalimat jitu, sebelum akhirnya aku membawa setiap mahasiswa baru menjelajahi keajaiban-keajaiban matematika melalui kesederhanaannya.
Dua orang mahasiswa aku minta untuk saling berjabat tangan. Lalu aku meminta seorang lagi bergabung diantara mereka, hingga akhirnya 3 buah jabat tangan terjadi. Aku meminta seorang lagi bergabung, dan kali ini 6 jabat tangan terjadi. Aku tambahkan lagi satu diantara mereka, hingga akhirnya 10 jabat tangan terjadi, sampai tujuh orang saling berkumpul, dan terjadilah sebanyak 28 jabat tangan. Dari proses itu munculah sebuah deret bilangan; 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, dst. Itulah yang akhirnya yang aku sebut dengan bilangan segitiga.  Bayangkan selisihnya! 2, 3, 4, 5, 6, 7, dst. Sebuah deret bilangan sederhana bukan? Lalu aku meminta lagi untuk membayangkan salah satu angka dari sekian banyak angka, maka percayalah angka tersebut adalah hasil jumlah dari dua atau tiga buah angka segitiga. 21=15+6; 28= 1+6+21. Tidak cukup sampai disitu. Aku meminta setiap orang menambahkan masing-masing bilangan segitiga pada bilangan dibelakangnya, maka munculah deret bilangan; 4, 9, 16, 25, 36, 49, dst. Deret bilangan itulah yang sampai sekarang kita kenal dengan bilangan berpangkat; 22, 32, 42, 52, 62, 72, dst. Uniknya semua itu hanya berawal dari angka 1, karena rahasia kesederhanaan matematika terletak pada angka 1, yang mampu menciptakan angka 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dst, melalui penjumlahan dirinya sendiri hingga akhirnya kita mengenal keterhinggaan bilangan, dan juga kita bisa mengenal bilangan cacah, bilangan genap, bilangan ganjil, bilangan prima, bilangan fibonachi, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan pecahan, bilangan desimal, ataupun bilangan berpangkat.
sedikitnya hal tersebut yang aku paparkan sore itu. Memahami matematika, sama saja halnya memahami diri sendiri yang begitu dekat namun terkadang sulit untuk dipahami. Karena sesungguhnya matematika itu ada, untuk menjawab setiap persoalan yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Masih sukarkah matematika bagi anda?



0 komentar:

Posting Komentar