Belakangan ini ramai sekali
dibicarakan tentang keputusan DIKTI yang mengeluarkan kebijakan bagi siapapun
lulusan S1, S2, S3 untuk mempublikasikan makalahnya dalam jurnal-jurnal ilmiah
nasional maupun internasional.
Perbincangan hangat ini tidak saja banyak di
posting di berbagai media jejaring sosial seperti blog ataupun Koran-koran
nasional yang aktif di dunia maya, Namun perbincangan ini pun nyatanya telah
sempat di perbincangkan secara live, baik melalui forum-forum diskusi ataupun
oleh saya yang saat ini masih duduk di bangku perkuliahan di salah satu
perguruan tinggi negeri di Banten.
Melihat begitu banyak respon yang
saya baca melalui akun blog terkait keputusan ini, sedikitnya menimbulkan
kekhawatiran yang secara pribadi cukup mengganggu. Di antara sekian banyak
respon, barangkali jika kita telaah satu persatu menunjukan hasil respon yang negatife.
Bagi saya dan kawan-kawan mahasiswa S1 sedari awal tentu tidak pernah bermimpi
untuk berada di posisi yang sulit seperti ini, berada di semester akhir yang
diharuskan menggarap skripsi, kini diberikan syarat baru yaitu mempublikasikan
makalahnya dalam jurnal ilmiah. Hal ini
tentu menjadi hal yang tidak pernah dipersiapkan sebelumnya.
Namun, tentu sikap lemah seperti
ini bukanlah sikap yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Persaingan yang lebih
ketat dalam dunia kerja tidak ayal hanya bisa kita hadapi dengan sikap tidak menyalahkan
suatu kebijakan atas ketidakmampuan kita sebagai seorang lulusan sarjana. Akan tetapi
saya sangat berharap suatu keputusan yang telah ditetapkan bukan suatu
keputusan yang malah mempersulit keadaan. Kurangnya himbauan, publikasi yang
cenderung mendadak, belum adanya langkah-langkah efektif untuk mempersiapkan
mahasiswa ke arah sana, masih menjadi suatu hal yang menyulitkan kami. Oleh karenanya
suatu kebijakan baiknya di barengi dengan segala opsi-opsi yang dapat
mempermudah kami selaku pelaksana kebijakan dan setidaknya dari hal itu
keinginan dan tujuan pemerintah pun dapat tercapai.
***
Mari kita maknai semuanya sebagai
suatu tantangan menjadi pribadi yang lebih baik.
wah, bung anom keren lah, kritis euy..
BalasHapusOZI dari TRAS,,hehe
ayo lah sama2 zi.....
BalasHapus