Pages

Labels

new posting

Sabtu, 11 Februari 2012

MENJAWAB KEPUTUSAN DIKTI TENTANG SYARAT KELULUSAN PTN/PTS SEBAGAI SUATU TANTANGAN


Belakangan ini ramai sekali dibicarakan tentang keputusan DIKTI yang mengeluarkan kebijakan bagi siapapun lulusan S1, S2, S3 untuk mempublikasikan makalahnya dalam jurnal-jurnal ilmiah nasional maupun internasional. 


Perbincangan hangat ini tidak saja banyak di posting di berbagai media jejaring sosial seperti blog ataupun Koran-koran nasional yang aktif di dunia maya, Namun perbincangan ini pun nyatanya telah sempat di perbincangkan secara live, baik melalui forum-forum diskusi ataupun oleh saya yang saat ini masih duduk di bangku perkuliahan di salah satu perguruan tinggi negeri di Banten.


Melihat begitu banyak respon yang saya baca melalui akun blog terkait keputusan ini, sedikitnya menimbulkan kekhawatiran yang secara pribadi cukup mengganggu. Di antara sekian banyak respon, barangkali jika kita telaah satu persatu menunjukan hasil respon yang negatife. Bagi saya dan kawan-kawan mahasiswa S1 sedari awal tentu tidak pernah bermimpi untuk berada di posisi yang sulit seperti ini, berada di semester akhir yang diharuskan menggarap skripsi, kini diberikan syarat baru yaitu mempublikasikan makalahnya dalam jurnal ilmiah.  Hal ini tentu menjadi hal yang tidak pernah dipersiapkan sebelumnya.

Namun, tentu sikap lemah seperti ini bukanlah sikap yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Persaingan yang lebih ketat dalam dunia kerja tidak ayal hanya bisa kita hadapi dengan sikap tidak menyalahkan suatu kebijakan atas ketidakmampuan kita sebagai seorang lulusan sarjana. Akan tetapi saya sangat berharap suatu keputusan yang telah ditetapkan bukan suatu keputusan yang malah mempersulit keadaan. Kurangnya himbauan, publikasi yang cenderung mendadak, belum adanya langkah-langkah efektif untuk mempersiapkan mahasiswa ke arah sana, masih menjadi suatu hal yang menyulitkan kami. Oleh karenanya suatu kebijakan baiknya di barengi dengan segala opsi-opsi yang dapat mempermudah kami selaku pelaksana kebijakan dan setidaknya dari hal itu keinginan dan tujuan pemerintah pun dapat tercapai.
***
Mari kita maknai semuanya sebagai suatu tantangan menjadi pribadi yang lebih baik.

2 komentar: