09/02/2011, at
DPM FKIP Untirta
Oleh : Anom Fajar Puji Asmoro
Apakah
keberhasilan selalu harus ditentukan dari nilai IP? Atau kah nilai rapor?
Siang ini dengan
sejumlah uang yang berada direkening tabunganku, ku datangi bank yang sekiranya
tidak terlalu penuh sesak oleh antrian pengunjung, berharap ketika bayaran spp
untuk semester ini lunas dibayarkan, segera ku peroleh kode akses untuk membuka
portal akademik dengan harapan nilai A menghiasi kolom-kolom nilai.
Hari ini memang sudah
kubuat beberapa rencana yang sekiranya akan aku lakukan, pertama membayar spp,
melihat nilai di portal akademik, dan menjaga stand pendaftaran belistra. Bak
sebuah ungkapan yang sering menjadi guyonan temanku “sebesar apapun usaha kita,
percayalah keberuntungan yang kita butuhkan”. ungkapan yang aneh itu tiba-tiba
menyelinap seketika, ketika ku tahu dua nilaiku sudah keluar dengan hiasan
huruf yang tak kuharapkan, bahkan diluar dugaan.
Tampaknya tamparan
peringatan pertama sudah dikeluarkan, “tuhkan lihat nilaimu!”. Dengan jumlah
sks yang hampir 85% berjumlah tiga sks, dan sejumlah mata pelajaran yang tak ku
yakini mendapat nilai baik menghantui lamunanku di pelataran rektorat sembari
melihat orang hilir mudik sibuk membincangkan sekolah mana yang akan dipilihnya
untuk PPL.
***
Manusia memang
tidak pandai bersukur dengan apa yang telah diberikan oleh ALLAH SWT, tapi aku
masih bersukur ketika dijadikan manusia, karena tidak ada salahnya tidak harus
selalu bisa bersukur dengan takdir yang ditetapkan oleh ALLAH SWT. Akupun tidak
terlalu percaya bahwa takdir bisa dirubah, bukankah hasil usaha kita setelah
mati-matian berusaha merupakan takdir pula?, dan aku yakini pula takdir yang
menuntunku bertemu kawan SMA ku yang kini mengambil studi di kedokteran lewat
sebuah akun facebook. Melihat sosoknya yang kini begitu aku kagumi, aku sempat
terpikir kenapa aku tidak bisa sepertinya.
“Sementara aku
bangga dengan kertas nilaiku yang cukup bagus, dia menutupi kertas nilainya
dengan bingkaian senyum yang penuh kekuatan hingga mengisyaratkan bahwa
keberhasilan selalu perlu upaya, dan nilaiku saat ini tidak pantas membuatku
mundur atau bersedih tetapi perlu disukuri” .
seingatku dulu di SMA, Sekalipun bagus ataupun jelek aku jarang sekali diperkenankan
melihat nilai-nilainya, kalau tidak karena mencuri kesempatan dalam kesempitan.
Sebagai seorang wanita dia selalu memperlihatkan jiwa yang besar dalam
menyikapi sebuah arti perjuangan, usaha, keberhasilan dan rasa bersukur.
Kegigihannya kini dimataku membuahkan hasil yang tidak terduga, predikat Dra
beberapa waktu lagi akan menghiasi namanya. Aku sangat yakin dia akan berhasil
dengan semua sikap dan kegigihannya.
Walaupun memang
pembicaraan aku dan dia tidak sedikitpun membahas nilai, ingin ku ucapkan terima
kasihku kepada ALLAH SWT karena aku ditakdirkan bertemu dengannya walaupun
lewat akun facebook, dan mengingatkan sosok kegigihan dan pantang menyerahnya yang
kini perlu aku masukan kesetiap pori-pori kulitku. Dan segala tentang sikap
perjuangan tentang dirinya yang sedari dulu aku kenal ketika di SMA. Terima kasih kawan.
***
“Apa pendapatmu
tentang sebuah hasil?” sekiranya pertanyaanku mengakhiri bincang singkatku dengannya.
Aku tunggu
jawabanmu kawan.
0 komentar:
Posting Komentar